Setelah 14 tahun, merek yang berbasis di Paris ini mengonfirmasi di media sosial bahwa mereka berniat menutup usahanya karena ketidakmampuannya menemukan pembeli.
Gilles Elaouf dan mendiang Yohan Serfaty mendirikan merek ini pada tahun 2010, menerima banyak pujian dari industri atas desainnya yang avant-garde tanpa gender namun dapat dikenakan. Karya-karyanya yang terinspirasi Y2K menjadi favorit di kalangan fashion set dan selebriti, termasuk Charli XCX dan Bella Hadid.
Namun, merek tersebut mengalami kerugian besar tahun lalu ketika Elaouf meninggal dunia, sehingga merek tersebut dimasukkan ke dalam kurator oleh pengadilan niaga Paris. Sementara Martens yang menjabat sebagai direktur kreatif sejak 2013, mengumumkan kepergiannya pada September lalu.
Di bawah kepemimpinan Marten, merek ini memperoleh kesuksesan kritis dan komersial dengan memenangkan Hadiah Utama ANDAM pada tahun 2017 dan menjadi salah satu merek terakhir untuk Penghargaan LVMH untuk Desainer Muda pada tahun 2016. Serta berbagai kolaborasi dengan Fila, Jean Paul Gaultier, dan Salomo.
Penutupan merek tersebut mewakili akhir yang menyentuh bagi merek yang telah dicintai secara luas di seluruh dunia.